ELABORATED LIKELIHOOD MODEL
(MODEL ELABORASI KEMUNGKKINAN)
Model Elaborasi Kemungkinan adalah sebuah model bagaimana sikap dibentuk dan berubah yang dikembangkan oleh RE Petty dan JT Cacioppo pada awal tahun 1980. Pusat untuk model ini adalah "elaborasi kontinum", yang berkisar dari elaborasi rendah (pemikiran rendah) menuju elaborasi tinggi (berpikir tinggi). ELM membedakan antara dua rute yaitu “rute sentral” dan “rute pinggir.”
Rute pertama sebagai “rute sentral”—sebuah situasi di mana orang secara aktif memikrkan sebuah ide. Dengan mengandalkan rute ini, Anda akan berasumsi bahwa orang yang tertarik dengan pesan yang Anda sampaikan, mempunyai waktu untuk mendengarkan pendapat Anda, dan dapat mengevaluasi bukti yang Anda sampaikan dengan pikiran terbuka.
Konsep dalam rute ini adalah bagaimana publik dapat dengan mudah dipengaruhi tergantung pada karakteristik lingkungan dari pesan itu sendiri, seperti kredibilitas sumber, kualitas cara pesan disampaikan, daya tarik pesan, atau slogan yang menarik yang terkandung dalam pesan. Ketika publik tertarik dengan pesan yang disampaikan maka akan ada inesiatif dari publik untuk menanggapi dan mengevaluasi pesan tersebut, demikian yang biasa disebut dengan dukungan opini publik. Hal inilah yang kemudian menjadi relevansi antara ELM dengan Public Relations. Konsep tersebut yang biasa muncul pada orang-orang Public Relations dalam usaha memengaruhi sikap dan perilaku orang lain.
Implikasi, membuat House of Journal ( salah satu media komunikasi PR yang diterbitkan sendiri oleh perusahaan, dapat berupa buletin, majalah, surat kabar, newsletter, atau koran dinding perusahaan ). House of Journal dibutuhkan untuk pencapaian citra positif dan dukungan opini publik. Pembacanya tersegmentasi sesuai dengan target publik perusahaan tersebut. House of Journal itu sendiri mencakup dua aspek yaitu fact finding dan identifikasi masalah. Dalam fact finding PR mencari dan mengumpulkan data tentang kebutuhan publik akan isi media, gaya dan bentuk media itu sendiri. Sementaradalam identifikasi masalah PR berusaha untuk melihat sasaran dari media komunikasi itu sendiri. Baru bisa ditentukan sasaran pembacanya, yang menyangkut isi dan rubrikasi pada target khalayak pembaca itu. Melalui rubrikasi itu akan terceermin informasi yang bersifat informatif, edukatif, hiburan, dan gayanya lebih dialogis. Di Indonesia House of Journal berkisar untuk kepentingan atau alat manajemen.
Contoh,
PT Telkom Indonesia sedikitnya menerbitkan tiga bentuk ( majalah, buletin dan newsletter ) dari lima bentuk House of Journal.
http://telkomopen.com
Model elaborasi kemungkinan {elaboarated likelihood model} juga mengajukan sebuah “rute pinggir” di mana orang-orang akan lebih mudah dipengaruhi oleh hal-hal seperti pengulangan, juru bicara yang sangat kredibel, atau bahkan juga dengan keuntungan {reward} yang nyata. Rute ini ditujukan kepada orang-orang yang memerlukan banyak pemikiran dan kehati-hatian dalam menerima komunikasi persuasif dari sebuah pesan yang diterima ( misalnya pidato, iklan,dll ) untuk menentukan manfaat dari sebuah argumen yang terkandung dalam isi pesan. Dengan kondisi tersebut, terdapat dua kemungkinan jika pesan tersebut mengandung sedikit manfaat dari argumen yang disajikan, maka pesan tersebut tidak tersampaikan atau ditolak. Sebaliknya jika pesan tersebut mengandung banyak manfaat dari argumen yang disajikan, maka pesan tersebut akan diterima.
Konsep dalam rute ini adalah bagaimana memengaruhi publik yang memiliki banyak pemikiran dan kehati-hatian dalam membuat keputusan dengan penyampaian pesan yang berulang, juru bicara yang sangat kredibel, atau bahkan dengan keuntungan yang nyata. Hal inilah yang kemudian menjadi relevansi antara ELM dengan PR. Praktisi public relation sering menggunakan konsep tersebut dalam merancang pesan mereka.
Implikasi, memaksimalkan peran PR sebagai fungsi manajemen yang strategis
yaitu :
1. Fact Finding, mencari dan mengumpulkan data, termasuk data penyebab.
2. Membentuk pusat informasi.
3. Memilih juru bicara yang mampu dan berpengalaman. Memastikan bahwa juru bicara mendapatkan semua data dan informasi yang benar ( memiliki kredibilitas )
4. Memberikan keterangan yang cukup, jelas dan benar kepada publik
5. Membuat dokumentasi berupa foto, tape, atau video sebagai data.
Contoh,
Penerapan rute pinggir yang sukses mengubah perilaku yang ditemukan dalam kerja public relations di perusahaan yang bergerak di bidang pengurangan berat badan. Mereka menawarkan kupon dan diskon kepada orang untuk bergabung dengan program mereka. Mereka menyediakan konseling gratis melalui telepon jika rencana manajemen berat tubuh itu terlalu rumit. Anda mungkin akan memperoleh video latihan gratis, diary, dan pengakuan dari mereka yang sudah berhasil mengurangi berat badannya. Para selebriti dibayar untuk menurunkan berat mereka dan keberhasilan pengurangan berat itu kemudian dipublikasikan bersama dengan Anda. Walaupun kontrol berat badan mencegah banyak problem kesehatan, tetapi hal ini tidak menjadi pesan utama yang bisa membantu orang dengan masalah berat badan. Program ini bersifat langsung, tetapi tidak persuasif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar