Latar belakang masalah
Haus akan prestasi sepakbola TIMNAS sangat dirasakan oleh masyarakat indonesia khususnya pecinta bola di Indonesia.sejak sepeninggal Era TIMNAS Primavera persepakbolaan di Indonesia menurun drastis. Tak satu gelar regional maupun Internasional dapat diraih oleh TIMNAS Indonesia.Kekecewaan masyarakat semakin bertambah manakala sistem Liga di Indonesia yang tak kunjung membaik . Polemik-polemik permasalahan teknis seperti kualitas wasit, infrastruktur stadion, pembinaan usia dini, hingga politisisasi persepakbolaan pun menyelimuti kelamnya prestasi TIMNAS dibawah naungan PSSI.PSSI dianggap gagal dalam membina persepakbolaan di Indonesia. Pecinta persepakbolaan Indonesia menginginkannya adanya suatu perubahan besar,hal ini mengindikasikan adanya suatu krisis kepercayaan terhadap PSSI .
Permasalahan yang dihadapi oleh PSSI semakin meruncing ketika bursa calon ketua umum PSSI dibuka. PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Hahid selama dua periode dianggap tidak menjawab keinginan masyarakat akan prestasi dan kemajuan persepakbolaan Indonesia. Namun sebaliknya dianggap sebagai pencideraan persepakbolaan di Indonesia dengan permasalahan-permasalahan yang tak kunjung terselesaikan.Bentuk nyata terhadap kekecewaan pecinta bola di Indonesia terhadap kinerja PSSI khususnya di bidang pengelolaan Liga Indonesia ialah lahirnya LPI(Liga Premier Indonesia) yang mengusung profesionalisme meskipun masih belum mendapat izin dari PSSI atau berstatus ilegal. Puncaknya pada akhir Februari 2011 para suporter diberbagai daerah mengadakan demostrasi besar-besaran di jakarta demi terciptanya revolusi dalam tubuh PSSI.
Permasalahan-permasalahan yang terus dituai oleh PSSI mendapat perhatian dari Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA).FIFA menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas kisruh yang tengah melingkupi Persatuan sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Otoritas sepakbola sedunia itu meminta semua pihak menahan diri dan sama-sama mengembangkan suasana kondusif.
Research permasalahan
1. Spesifikasi masalah
a. Strukturisasi pengurus PSSI
Kisruh restrukturisasi ditubuh kepengurusan PSSI terus berlanjut hingga menimbulkan ketidak pastian di masyatrakat . Bursa pencalonan ketua umum PSSI pun cukup pelik hingga maju ditingkat banding setelah dua calon ( George P,........... ) agal menjadi calon ketua PSSI . Permasalahan yang terus berlarut-larut akan berakibat buruk terhadap citra PSSI sebagai organisasi persepakbolan Indonesia.
b. Pengelolaan liga
Bak cerita klasik, perkembangan liga di Indonesia terkesan sangat lambat. Berbagai masalah-masalah yang dihadapi oleh Liga Indonesia dari dulu hingga sekarang belum ada penyelesaian yang baik. Wasit masih menjadi sorotan utama permasalahan kompetisi yang masih dinilai belum bekerja secara profesional. Kecurangan-kecurangan seperti pengaturan skor pertandingan, kompromi negosiasi hukuman, dan lain-lain masih menghiasi pengelolaan kompetisi liga di Indonesia.
c. Pengelolaan TIMNAS
Penurunan prestasi TIMNAS tak lepas dari tanggung jawab pembinaan PSSI yang dinilai kurang maksimal. Pembinaan usia dini yang kurang maksimal menjjadi salah satu faktor penting regenerasi dan perbaikan kualitas TIMNAS.
d. Tuntutan masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia menginginkan adanya revolusi dan perbaikan di tubuh PSSI. Masyarakat mengharapkan kualitas liga yang lebih baik dan peningkatan prestasi TIMNAS.
e. Teguran FIFA
Terkait dengan kisruh restrukturisasi di tubuh PSSI, FIFA sebagai organisasi tertinggi persebakbolaan dunia memberi perhatian khusus kepada permasalahaan PSSI tersebut. Sebagai anggota dari FIFA,PSSI diberi instruksi dalam jangka waktu kurang dari 20n pekan untuk segera mengadakan kongres guna menyelesaikan segala polemik yang terjadi.
Strategi Publik Relation dalam permasalahan PSSI
1. Penguasaan massa
Meredam emosi masyarakat agar tidak berbuat hal-hal yang anarkis, seperti demonstrasi, perusakan fasilitas umum, penyegelan terhadap kantor-kantor cabang PSSI yang tersebar di berbagai daerah, dengan penginformasian kepada masyarakat bahwa masalah yang terjadi di tubuh PSSI telah berada di bawah pengawasan DPR dan Menpora, hal ini menjadi jaminan masalah tersebut akan segera terselesaikan dan ditemukan solusi terbaik, tidak hanya untuk institusi PSSI melainkan bagi masyarakat pada umumnya. Sehingga dapat menimbulkan kembali ekspektasi masyarakat terhadap PSSI. Ini merupakan langkah awal memperbaiki citra buruk PSSI.
2. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa akan ada banyak evaluasi dari tubuh PSSI, mulai dari persiapan kongres, sistem pemilihan ketua umum PSSI, program kerja PSSI, hingga kinerja yang dijalankan untuk merealisasikan program-program yang telah direncanakan. Sistem pemilihan pengurus-pengurus PSSI harus lebih selektif dan kompeten di bidangnya, sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang sebelumnya pernah terjadi.
3. Memberi kepercayaan kepada masyarakat dan FIFA sebagai organisasi persebakbolaan internasional yang membawahi PSSI bahwa PSSI mampu menyelesaikan masalah ini tanpa ada pihak yang dirugikan.
4. Menjalin hubungan baik dengan Media Massa
Penggunaan media massa berperan penting untuk menyebarkan informasi-informasi mengenai program-program PSSI ke seluruh kalangan masyarakat. Dengan demikian diharapkan terdapat adanya kejelasan mengenai penyelesaian permasalahan PSSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar